𝐌𝐞𝐧𝐣𝐞𝐦𝐩𝐮𝐭 𝐏𝐫𝐚𝐡𝐚𝐫𝐚
Getar gawai di nakas mebuatku terjaga. Alunan merdu adzan begitu indah sampai ke telinga. Bergegas kusibak selimut biru muda motif awan kesampingku. Kulirik lelaki paruh baya yang masih lelap dalam mimpinya. Kuusap keningnya dan mengecup lembut pipinya sambil berbisik ringan. "Mas, bangun yuk, udah adzan" "Hayuk Mas kita jamaah biar dapat surga" kuulang bisikanku sambil menepuk tangannya ringan. Senyum berbalut kantuk terukir di bibirnya, ah betapa aku selalu cinta melihat senyumnya. ... Mendung pekat menyambut pagi. Suamiku sudah berangkat lima belas menit yang lalu. Tepat jam 06.30. Kulangkahkan kaki menuju teras. Bunga aglonema merah pemberian Kak Lisa tampak menonjol diantara tanaman lainnya. Terasku basah sisa hujan tadi malam. Pot gerabah yang berjejer rapi di tepi timur tampak segar. Pohon Jambu merah tampak menggoda dengan buahnya yang menggerombol diantara dedaunan. Ah betapa aku suka berdiri di teras putihku sambil memandangi tan